Ahhhhhhhh…… Sudah lama sekali tiba-tiba muncul ide ini ketika laptop sedang bermasalah jadilah daku hanya mengetiknya di handphone huks… Kenapa ide itu selalu datang tiba-tiba dan disaat yang tidak tepat? Entahlah tanyakan saja pada rumput yang bergoyang #culcol oke….. Mungkin ini hanya akan menjadi kesenanganku saya karena sangat tidak yakin masih ada reader yang mau mampir setelah sekian lama #ngusruk
Title : Kyuhyun
Author: young
****************************************
Sekali lagi aku menatapnya, tidak secara langsung memang. Hanya melalui layar laptop yang hanya 14inchi, tapi bagiku itu sudah lebih dari cukup.mungkin.
.
.
.
Lagi. Video ini yang pasti akan aku putar ketika aku mulai ingin melihatnya. Bonamana. Selalu dan itu tidak pernah bosan aku lakukan. Setiap waktu senggang. Tidak. belakangan aku memang selalu senggang, apa ini bisa dikatakan aku akan setiap hari memutarnya? Entahlah. Aku tidak memiliki jawaban atas pertanyaanku sendiri.
.
.
.
Dan setiap aku memutar Bonamana adalah ketika dimana aku tidak bisa melepaskan senyumku sepanjang video itu diputar. Dia selalu mengagumkan. Tubuh kurusnya dan jidatnya. Aku sering sekali mengatakan bahwa aku sangat menyukai jidat lelaki itu. Dia yang disana. Yang saat ini sedang aku liat di layar laptop. Dia yang sedang menari. Dia Jo Kyuhyun.
.
.
.
Mereka selalu bertanya
“Berapa umurmu sekarang? Bagaimana diumurmu yang sekarang kau masih menyukai hal-hal konyol seperti itu? Apa itu fangriling? Siapa itu Jo kyuhyun?”
Gezzzz…. Haruskah aku menjawab Kyuhyun adalah member salah satu boyband korea? Pria kesayanganku? Dan mana ku tahu bagaimana aku bisa begitu menyukainya. Aku tidak bisa berhenti sekarang. Lebih tepatnya belum ingin.
.
.
“Tidak bisakah kau hanya menyukai orang-orang yang benar-benar nyata?” Ohhhh ayolah apakah laki-laki yang disana itu yang sedang bernyanyi dan menari dengan kelompoknya-yang bahkan lebih bisa disebut kesebelasan daripada boyband-itu tampak tidak nyata? Tidak hidup? Dia menari, dia bernyanyi dan suaranya nyata, itu jika telingaku yang sedang tidak bermasalah karena bisa mendengar suaranya. Apakah dia tampak seperti robot penari? Lupakan tubuh kurusnya. Karena aku tetap saja menyukainya bagaimanapun dia.
.
“Tidak pernah berfikir menjalin hubungan dengan salah seorang yang berada disekitarmu?” Siapa yang mengatakannya? Aku pernah kok beberapakali punya pacar. Tapi….eummmm memang mereka yang meninggalkanku karena agak kurang suka-oke lebih tepatnya sangat tidak menyukai-tingkahku yang ini yang lebih mementingkan pria Bonamana dari pada mereka.
.
“Kau sudah saatnya menikah, fikirkan masa depanmu,” tentu saja aku memikirkannya, apa yang akan aku lakukan ketika memiliki suami dan anak-anak hanya saja saat ini aku masih berfikir tentang Bobamana.
Aku kesal dengan pertanyaan-pertanyaan itu. Aku bukan gadis yang tidak normal atau bahkan seorang psikopat yang-jika tidak bisa mendapatkan Kyuhyun maka aku tidak akan membiarkan wanita lain mendapatkannya- atau -aku tidak akan menikah selain dengan Kyuhyun-tentu saja tidak. aku masih menyayangi hidupku hanya saja untuk saat Kyuhyun mejadi yang pertama. Bukan satu-satunya atau sangattttt pertama sekali karena yg pertama adalah sang pencipta tentu saja. Hanya saja yang pertama untuk hal lain.
.
.
.
Aku kembali melihatnya. Tersenyum. Bagaimana aku bisa selalu tersenyum bahkan ketika aku tidak yakin tentang-untuk apa aku tersenyum.
“Melihatnya lagi?” Seseorang menepuk pundaku.tidak terlalu keras. Aku menoleh dan tersenyum.
“Sejak kapan aku melewatkan untuk melihatnya?” Kataku. Dia mulai menaiki ranjangku tengkurap menghadapku. Kami saling berhadapan. Meski yang sekarang dilihatnya adalah layar laptop bagian belakang.
“Tidak bosan?” Dia bertanya, memiringkan sedikit kepalanya, agar bisa menatapku.
“Belum.” Jawabku singkat. Kembali mengalihkan pandanganku pada layar laptop.
“Mr. Simple sepertinya lebih menarik, lebih berwarna, atau SPY?” Katanya lagi.
“Mr.Simple? Terlalu terang, terlalu terlihat jelas, semua orang bisa melihatnya, eummmm SPY? Aku benci kaki-kaki wanita yang disana,” jawabku. Dia tertawa.
“Jadi Bonamana tetap menjadi yang terbaik?” Katanya lagi.
“Benar…. Dia bersinar bahkan ketika pencahayaan menjadi hitam,” lelaki itu menatapku lagi. Tersenyum. Manis sekali. Aku sangat menyukai senyumnya, ahhhh tidak aku selalu menyukai apapun jika itu dia.
“Bagaimana dengan No other? Bukankah itu cantik?” Katanya lagi. Mencoba mengalihkanku dari Bonamana.
“Terlihat tua,” kataku. dia mendelik.
“Tua?”
“Benar! Disini semua orang sangat sempurna hanya satu orang yang terlihat tua,”
“Baiklah bonamana….bonamana” katanya lagi. Aku melihatnya. Segera mematikan layar laptopku setelah sebelumnya menghentikan tayangan Bonamana.
“Lelah?” Tanyaku
“Sangat!”
“Tidurlah, aku akan tidur diruang tamu” dia menatapku saat aku mengatakannya.
“Apa?” Tanyaku
“Kenapa? Kita sudah menikah, tidurlah disini juga”
“Bukankah saat lelah kau selalu menjadi orang yang sangat tidak bisa diganggu?” Kataku.
“Tapi saat ini aku ingin denganmu, boleh yah?” Katanya maja.
“Tidak akan menendangku dalam tidur?” Kataku memastikan.
“Aku tidak bisa berjanji, tapi aku ingin ditemani malam ini,”
“Baiklah butuh pijatan?” Tanyaku
“Bolah,”
“Besok apa?”
“Ke Taiwan, dan kau harus ikut dengaku.”
-cut-
Kkkkkkkk #nyengir